Sep 5, 2011

DOA

"Jatuh cinta tidak salah. Kau mau memilih siapa pun tidak salah. Asalkan tetap menjaga diri di jalan yang diridhai Allah."

"Setan telah menghiasi perempuan itu sehingga tampak olehmu pesonanya, keindahannya, auranya, kebaikannya dan lain sebagainya yang membuatmu cenderung kepadanya. Tahukah kau Zul, saya pun bisa lebih parah darimu. Bahkan seorang yang kuat imannya jika berduaan dengan perempuan yang ia tahu perempuan itu berpenyakit sekalipun bisa luntur imannya. Bahkan bisa melakukan perbuatan nista dengan perempuan itu. Karena apa? Karena perempuan itu dirias oleh setan. Ditambah nafsu yang ada dalam diri lelaki itu. Maka terjadilah apa yang seharusnya tidak terjadi."

"Jadi apa yang aku rasakan ini nafsu syahwat?"

"Betul. Jujurlah pada dirimu. Kau pasti telah melihat hal yang semestinya tidak kau lihat pada perempuan itu, iya kan?"

"Ingat Zul seluruh tubuh perempuan yang sudah akil balig itu aurat kecuali muka dan tepak tangannya. Jika ia perempuan yang cantik, yang kecantikannya itu menarik lawan jenisnya maka mukanya juga jadi aurat yang harus ditutupi. Artinya tidak bleh dilihat. Jikalau engkau mencintai wanita karena melihat yang seharusnya ditutupi maka berarti kau ada nafsu dengannya. Yang bergerak dalam aliran darahmu dan syaraf-syarafmu itu adalah nafsu dan syahwat. Jika seperti itu, kau tidak jauh berbeda dengan ayam jago yang langsung mengejar ayam betina setelah melihat keelokan ayam betina."

"Tapi bukankah manusia hampir semuanya begitu?"

"Ya benar. Maka tidak berlebihan jika para filosof menyebut manusia sebagai hayawanun nathiqun. Binatang yang berbicara. Manusia itu binatang, hanya saja ia bisa berbicara. Bisa berkata-kata. Itulah definisi manusia yang hanya mengutamakan nafsunya saja. Nafsu jadi panglimanya. Nafsu jadi timbangannya. Dan nafsu itu tidak hanya nafsu pada perempuan saja. Termasuk juga nafsu pada kemewahan dunia. Al-Quran menjuluki manusia yang seperti itu dengan kalimat: 'Mereka seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.' Orang-orang yang dikendalikan oleh nafsunya adalah orang yang lengah. Orang yang tidak memiliki rusyd, atau kesadaran penuh. Orang seperti itu yang akan rugi di mana pun dia berada. Ia akan mudah dicocok hidungnya oleh setan untuk dijerumuskan ke dalam jurang kebinasaan dan kenestapaan."

"Terus bagaimana cara mencintai lawan jenis yang benar menurut Sampeyan?"

"Mencintai dengan timbangan fithrah dan bashirah. Mencintai dengan kesucian dan mata hati. Fithrah dan bashirah yang jadi timbangannya. Yaitu, jika kau mencintai wanita bukan karena tertipu oleh kecantikan paras wajahnya dan keelokan bentuk tubuhnya. Bukan karena tersihir oleh matanya yang berkilat-kilat indah seperti bintang kejora. Bukan pula terpikat karena bibirnya yang ranum segar seperti mawar merekah. Juga bukan karena keindahan suaranya yang susah dilupakan. Bukan karena hartanya yang melimpah ruah. Bukan karena kehormatannya, yang kau akan jadi ikut terhormat karena menikahinya. Tapi kau mencintai dengan memakai timbangan fitrahmu, dan mata batinmu. Kau mencintai dia karena merasakan kesucian jiwanya dan agamanya, dan mata batinmu condong karena kecantikan akhlak dan wataknya. Hatimu terpikat karena harumnya kalimat-kalimat yang keluar dari lidahnya. Saat itu kau telah mencintai lawan jenis dengan benar."


Mahkota Cinta,
Habiburrahman El Shirazy

No comments: